“Waktu ketemu itu kami saling diam. Tapi kemudian orang tua Dd menyatakan tidak setuju dengan rencana pernikahan kami,” ucap Vania. Vania ingin memutuskan hubungan kasihnya dengan Dd. Namun Dd menolak.
Bahkan tiga minggu lalu Dd hendak bunuh diri dengan tidur di rel kereta api di Kromasan, Kecamatan Ngunut. Beruntung kereta sempat berhenti, dan warga menyelamatkannya. “Waktu itu dia telepon saya, dia akan mati karena saya putuskan cintanya.
Tapi syukurlah, hanya tangannya yang retak, tidak sampai mati,” katanya. Masalah kini semakin melebar. Lewat Facebook Adk terang-terangan akan membunuhnya. Demikian pula lewat telepon, ayah kekasihnya tersebut juga akan mengirimkan pembunuh kepadanya.
“Dia sekarang ada di Jakarta, tapi dia mengancam saya. Kalau dia pulang kepala saya akan hilang,” tutur Vania ketakutan. Vania sebenarnya masih mencintai Dd.
Comments
Post a Comment